

Penulis : Mujibul Hakim, S. Kom, M.M
Husni Hidayat, S. Kom., M. Kom
M. Rudi Fanani, S. Kom., M. Kom
Editor : Aria Mulyapradana., S.Psi.,MA
Pendesain Sampul : FAR Studio
Penata Letak Isi : FAR Studio
Harga : 72.000
Ukuran : 15 x 23 Cm
Halaman : viii + 72 hlm
ISBN : 978-623-5703-26-8






HRIS
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Human Resources Information System
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan kombinasi teratrur dari orang, hardware, software, computer networks, data communications dan database
yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan
informasi didalam suatu bentuk organisasi (Indera &
Prihatin, 2017; Mulyapradana et al., 2021).
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari beberapa ahli terkait dengan sistem informasi manajemen
(Arisandy et al., 2017):
a. Raymond McLeod Jr (1995) mendefinisikan
mengenai sistem informasi manajemen adalah
suatu sistem berbasis komputer yang menye-
diakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa.
b. Joel D. Aron (1969) menyebutkan bahwa sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem
informasi yang memberikan informasi yang dibu-
tuhkan oleh seorang manajer dalam membuat
keputusan.
2. Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Ada beberapa manfaat penggunaan sistem infor-
masi manajemen, yaitu (Arisandy et al., 2017):
a. Dapat mengetahui berbagai macam informasi
dengan lebih cepat dan akurat
b. Menambah pengetahuan terkait teknologi
informasi.
c. Memudahkan dalam memanajemen berbagai hal.
d. Menambah pengalaman kita dalam memahami
bagaimana pentingnya informasi yang tersistem
baik dalam manajemen maupun hal lainnya.
e. Dapat memperoleh kemudahan dalam menang-
kap informasi.
Sedangkan manfaat sistem informasi manajemen
bagi perusahaan adalah sebagai berikut (Arisandy et
al., 2017):
a. Meningkatkan efisiensi operasional.
b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis.
c. Membangun sumber-sumber informasi strategis.
d. Mendukung pengambilan keputusan manajerial.
3. Peran dan Fungsi Utama dari Sistem Informasi
Adapun peranan dan fungsi dari sistem informasi
adalah (Arisandy et al., 2017):
a. Mendukung operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan manajerial
c. Mendukung keunggulan strategis.
B. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian sistem informasi sumber daya manusia
Sistem informasi sumber daya manusia adalah
aplikasi yang dapat mempermudah proses dalam
menetukan sebuah keputusan manajemen yang meliputi aktivitas perencanaan, penerimaan, penempatan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan dan maintenance sumber daya manusia (McLeod, 2012). Dimensi sistem informasi sumber daya manusia me- nurut (McLeod, 2012) terdiri dari input, basis data HRIS, dan output, adapun indikator untuk mengukur kemanfaatan aplikasi HRIS diantaranya adalah:
1) HRIS dalam penyampaian informasi akurat, tepat waktu dan lengkap dari tiap divisi;
2) Laporan dari sumber daya manusia lengkap dan ringkas;
3) Data dari pihak eksternal sumber daya manusia akurat dan lengkap;
4) Basis data HRIS yang meliputi database sistem kepegawaian, database sistem keuangan, data base sistem pemasaran;
5) Sistem informasi sumber daya manusia meliputi sub sistem perencanaan tenaga kerja; dan
6) Sistem informasi sumber daya manusia meliputi sub sistem kompensasi, sub sistem benefit, sub sistem laporan lingkungan.
2. Peran sistem informasi sumber daya manusia
Sistem informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan karena dalam mengelola departemen sumber daya manusia diharuskan seefisien dan seefektif mungkin sehingga semua persoalan ketenagakerjaan dapat direncanakan sebaik mungkin dan keputusan strategik di bidang tenaga kerja dapatdijalankan tanpa merugikan pihak-pihak yang terkait.
Pengguaan mesin otomatis dalam SISDM sangat menonjol karena dapat menggantikan fungsi manusia secara cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi keterlambatan karena keterbatasan kemampuan manusia. Kegunaan atau peran SISDM antara lain untuk (Mathis, 2002) :
1. Perencanaan dan analisis keberadaan sumber daya manusia dan struktur organisasi yang ada.
2. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia
3. Menetapkan kebijakan kompensasi dan benefit
4. Merancang penempatan tenaga kerja
5. Menetapkan program kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja
6. Merencanakan program-program dengan sertifikat pekerja
Berbagai program kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia dapat dibuatkan sistem yang terpadu sehingga pada saat-saat data ketenagakerjaan dibutuhkan dapat cepat disajikan tanpa menunggu waktu yang lama.
3. Ruang lingkup proses sistem informasi sumber daya manusia
Menurut Sadili Samsudin (Samsudin, 2010) dalam sistem kepegawaian atau sistem informasi manajemen sumber daya manusia terdapat suatu bentuk model data, yang pada dasarnya mencakup proses-proses yang berhubungan dengan hal berikut:
a. Perencanaan Sumber Daya manuasia
Adapun yang dimaksud dengan perencanaan sumber daya manusia adalah suatu proses analisis dan simulasi kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan data rekapitulasi kekuatan sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi, dikaitkan dengan rencana pengembangan aktivitas departemen masa mendatang. Hal ini pada dasar nya berdampak pada pengadaan sumber daya manusia atau penempatan sumber daya manusia pada suatu lokasi atau unit yang membutuhkan.
b. Administrasi Personalia
Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam pengupulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Dalam proses ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan dengan kelengkapan atau pelengkap dari proses admministrasi umum yang berhubungan dengan seorang karyawan. Adapun proses yang termasuk di dalamnya adalah proses perekaman data umum kepegawaian seperti biodata pegawai, sejarah kepangkatan, sejarah jabatan, sejarah pendidikan formal dan non formal, keahlian berbahasa asing, penggunaan fasilitas perusahaan, sejarah kunjungan keluar kota atau luar negeri, daftar keluarga, sejarah hukum atau penghargaan yang diperoleh, memo khusus. Pada sistem ini juga telah dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel pendukung yang mengacu kepada standar pengodean yang ditetapkan untuk sistem kepegawaian di Indonesia.
c. Kompensasi dan Benefit
Ruang lingkup yang termasuk proses dalam kompensasi dan benefit adalah sebagai berikut:
1 Proses penentuan gaji dan transaksinya, yang termasuk dalam hal ini adalah penggunaan merit payment dalam hal penentuan gaji dan juga pendapatan lain yang berhubungan dengan penghasilan tambahan seperti lembur, uang makan, uang perumahan, intensif daerah terpencil, supervisor, dan sejenisnya.
2 Proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan di luar lingkup kerja dan bertujuan untuk memberikan jaminan rasa aman selama bekerja di perusahaan, seperti fasilitas medikal dan tabungan pensiun.
d. Evaluasi Kinerja Karyawan
Sistem penilaian yang baik dalam menilai kinerja karyawan adalah pengkajian dan umpan balik. Dalam melakukan pengkajian, digunakan kriteria-kriteria dasar yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. Selain itu juga, berdasarkan hasil kajian yang umumnya dilakukan oleh suatu tim. Hal ini dapat diinformasikan dan didiskusikan bersama dengan karyawan tersebut untuk mengetahui apresiasi lebih lanjut mengenai cara pengkajian dan harapannya dalam melaksanakan pekerjaan. Diharapkan dengan adanya sistem kepegawaian, dapat diperoleh suatu sistem evaluasi yang lebih objektif, yang mengacu pada fakta-fakta yang telah ditentukan sebelumnya.
e. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan adalah salah satu rangka keberhasilan karyawan dalam menunjang strategi departemen di unit organisasinya. Adapun proses yang termasuk dalam sistem kepegawaian ini adalah:
1 Perencanaan jadwal pendidikan, yang berhubungan dengan pendidikan yang akan diselenggarakan oleh organisasi.
2 Perencanaan kebutuhan pendidikan, yang berhubungan dengan rencana pendidikan yang akan diikuti oleh karyawan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3 Realisasi pendidikan yang bertujuan mencatat informasi yang berhubungan dengan kesetaraan karyawan pada pendidikan yang diikutinya. Umumnya yang termasuk dalam hal ini adalah pendidikan kategori non-formal.